Jokowi: Jangan 250 Juta Penduduk Berantem karena Seribu Orang

0
747

Bogor Tintariau.com Rabu, 24/ 04 / 2017 – Presiden Joko Widodo mengundang para tokoh lintas agama yang tergabung dalam Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (AFKUB) Indonesia. Dalam kesempatan itu, Jokowi membahas persatuan umat di Indonesia.

Jokowi mengatakan banyak pemimpin negara lain yang kagum akan keberagaman dan kerukunan umat beragama di Indonesia. Ada negara yang penduduknya bertikai karena banyak kelompok yang berbeda pandangan, salah satunya yang diceritakan langsung oleh Presiden Afganistan Ashraf Ghani kepada dirinya.

“Sekarang jadi ceritanya Presiden Ashraf 24 tahun berada di luar negara karena pertikaian itu. Akhirnya sekarang ada 40 faksi 40 kelompok yang sudah sangat sulit sekali untuk dirukunkan kembali,” kata Jokowi di hadapan para tokoh lintas agama di Ruang Garuda Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5/2017).

Jokowi mengaku mendapat pesan khusus dari Presiden Afganistan agar bangsa Indonesia bersatu.

“Pesan Presiden Ashraf Ghani kepada saya saat itu, ‘Presiden Jokowi, negaramu sangat beragam sekali. Sukunya banyak sekali, agamanya juga banyak, bahasa-bahasa lokal banyak sekali. Di Afganistan, 99 persen agamanya sama, ini titipan beliau kepada kita,” ujar Jokowi.

Untuk itu, dia mengingatkan, jangan hanya karena sebagian orang, Indonesia menjadi terpecah belah.

“Jaga betul yang namanya kerukunan dan persatuan itu. Jangan biarkan 250 juta lebih penduduk Indonesia ini berantem gara-gara 1.000, 2.000 orang, jangan korbankan rakyat. Mengaca dari pada pengalaman Afganistan yang seperti itu sangat sulit sekali untuk merukunkan,” ucap Jokowi.

Jokowi juga mengatakan, jika terjadi gesekan kecil di tengah masyarakat, itu merupakan hal yang wajar. Namun gesekan tersebut tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.

“Kalau kita ini ada gesekan-gesekan kecil ya wajar. Tetapi segera selesaikan, segera rampungkan, jangan sampai dibawa berbulan-bulan persoalan yang sebetulnya bisa diselesaikan dengan cepat,” kata Jokowi.
(tintariau.com/detik.com)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini