Guru IPS SMPN 4 Dumai RN Arogan Saat Dikonfirmasi Wartawan, Diduga Kesal Uang Ganti Rugi Dari Murid Tidak Terealisasi

SMP Negeri 4 Dumai-Kota Dumai

redaksi
Gambar whatsapp 2025 08 18 pukul 15.25.03 90bf1e0b

DUMAI TINTARIAU.COM , Selasa 19 Agustus 2025 – Sekolah adalah lembaga pendidikan yang sudah disiapkan pemerintah untuk mencerdaskan anak anak bangsa, untuk mendidik anak bangsa ini di perlukan guru yang benar-benar profesional dan mempunyai etitut dalam berkomunikasi kepada siapa pun.

Pada Hari Rabu 13 Agustus 2025 yang lalu, murid kelas 9 melaksanakan proses belajar mengajar bidang studi PJOK atau olahraga, dengan waktu dua jam pelajaran sekitar 90 menit.

Murid yang tidak ingin di sebutkan namanya, yang di dampingi oleh keluarganya menceritakan kronologis kejadian, kepada awak media Tintariau.com , kita sebut saja inisial X, X mengatakan ” Saat kami olahraga main bola kaki, ada kawan yang berinisial HF tidak menggunakan baju olah raga datang ikut bermain sepak bola, sebelumnya guru olahraga sudah mperingati bahwa yang tidak menggunakan baju olahraga tidak boleh main bola.

Namun mereka yang tidak menggunakan baju olahraga tetap ikut main bola dan guru olahraga juga sudah mengatakan nendang bolanya jangan kuat kuat karena banyak mobil guru, lagi enak enaknya kami main bola, tanpa kami sengaja bola kaki tersebut tertendang dengan kuat dan mengenai kaca spion mobil ibu guru yang mengajar bidang study IPS yang berinisial RN yang mengakibatkan kaca spion nya patah.

X Ditanya wartawan, apakah pada waktu itu masih jam pelajaran olahraga, X mengatakan ” Iya buk masih jam pelajaran olahraga, baru masuk jam pertama, karena pelajaran olahraga ini waktunya dua jam buk.  Ditanya lagi berapa orang kalian main bola waktu dan namanya siapa saja, X mengatakan ” 10 orang buk.

Saat di tanya wartawan, apakah lapangan olahraga untuk main bola itu berdekatan dengan parkiran tempat guru guru meletakkan mobilnya, X mengatakan ” Iya buk, parkiran mobil guru guru tidak di semen , berhadapan dengan perpustakaan dan sebagai pembatas nya antara parkir mobil guru dengan lapangan tempat kami main bola adalah parit, sementara lapangan tempat kami main bola itu di semen.

Saat di tanya awal guru IPS meminta uang ganti rugi patahnya kaca spion ibu RN, X mengatakan ” Besoknya ( Kamis) kami di panggil guru BK saat jam mau pulang untuk ketemu dengan ibu RN. Ibu RN mengatakan kepada kami, kenapa ibu mintak ganti rugi sama kalian, karena mobil itu bekas peninggalan suami ibu yang barusan meninggal, ibu tinggal di rumah sendiri, tidak ada kawan, sementara kaca spion mobil ibu ini baru saja ibu ganti dengan harga Rp 1.700 ribu.

Gambar whatsapp 2025 08 18 pukul 15.25.02 591e1236

Jadi sama kawan yang mematahkan kaca spion mobil itu yang berinisial HF, ibu RN bertanya, jadi bagaimana ini, murid HF mengatakan ” Biarlah kami ganti buk,tapi kami bisa ganti nya hanya Rp 100 ribu /anak, lanjut di jawab sama ibu RN ” ibu tidak memaksa kalian.

Tapi ibu mau kalian belajar bertanggung jawab dengan apa yang sudah kalian lakukan, ibu mintak tolong masalah ini jangan di perpanjang, karena hanya kita yang ada di ruang BK ini yang tau masalah ini, orang lain tidak ada yang tau, dan ibu itu memberi kami tempo sampai akhir bulan Agustus ini.

X, saat di tanya wartawan apakah akhir bulan ini kalian tetap menganti uang untuk membeli kaca spion mobil ibu RN,  X mengatakan” Kemarin kami dengar dari wakil kesiswaan ibu Erika,bahwa masalah ini tidak di perpanjang lagi karena ada wartawan yang datang ke sekolah mempertanyakan masalah ini.

Ditempat terpisah wartawan Tintariau.com  mendatangi Sekolah SMPN 4 Dumai, tujuan ingin konfirmasi kepada ibu guru IPS yang berinisial RN ,untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait pecahnya spion mobil oleh anak didik. Namun respon ibu guru RN kepada awak media Tintariau.com  diduga terkesan ada rasa kesal dengan kedatangan awak media dan menjawab pertanyaan awak media dengan nada tinggi.

Sementara awak media mengkonfirmasi dan klarifikasi dengan ibu guru RN dengan nada lunak dan rendah, diduga kasus ini sudah di ketahui wartawan, ibu RN tidak mendapatkan ganti rugi untuk kaca spion mobil nya yang patah, timbul rasa kesal nya pada oknum wartawan yang datang untuk konfirmasi.

Namun wartawan sempat bertanya, terkait uang ganti rugi kaca spion mobil ibu RN yang patah, ibu RN mengatakan” Hal ini saya serahkan semuanya pada murid , saya tidak akan menyebut nilai nya dari mulut saya, kalau saya tentukan Rp 100 ribu per muridnya, kekurangan Rp 700 ribu itu urusan saya, murid bertanya kepada saya, kapan kami harus membayar uang itu ke ibu, saya jawab, saya tidak menentukan kapannya teserah kalian, karena saya tidak bisa mematokan berapa nilai nya.

Saat di tanya wartawan, ibu RN terkait kata terserah anak kapan membayar nya artinya kalau di bayar anak murid tentunya akan ibu RN ambil uang tersebut , saat pertanyaan wartawan yang inilah ibu RN menjawab dengan nada keras dan tinggi.  ibu RN mengatakan ” Kalau di bayar anak akan saya ambil, kalau tidak di bayar pun oleh murid, saya tidak akan saya minta, tapi kitakan butuh anak bertanggung jawab, ucap ibu guru RN dengan nada ketus

( Redaksi TR / Sri.N )

Penulis: Sri.NEditor: Redaksi TR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *