Harga Sembako Merangkak Naik, Disperindagpas Rohil Bakal Terjunkan Tim ke Lapangan

0
725
Rokan Hilir TINTARIAU.COM.Bagansiapiapi , Rabu, 17 / 05 / 2017  – Menjelang datangnya bulan suci Ramadan 1438 Hijriyah tahun 2017 Masehi, kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) di Kabupaten Rokan Hilir meningkat tajam. Akibat tingginya permintaan itu berimbas dengan naiknya beberapa harga di sejumlah pasar tradisional.

“Ya, harga sembako memang terjadi kenaikan, akan tetapi masih terjangkau dan bisa dibeli oleh masyarakat. Maklumlah, mau puasa ini agak terjadi aksi memborong barang buat stok, dan hal ini tentunya tidak seperti hari normal biasanya,” kata Kadis Perindustrian, Perdagangan dan pasar (Disperindagpas) Rohil, Drs H Sukma Alfallah Msi, Rabu (17/5/2017) kepada MRNetwork, via pesan WhatsApp (WA).

Untuk mengantisipasi kenaikkan harga yang lebih tinggi lagi, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan tim ke lapangan untuk memberikan arahan dan pembinaan kepada para pedagang agar nantinya tidak semena-mena dalam menaikkan harga.

“Secara internal sudah kita lakukan pembinaan sambil mencek barang-barang kadaluarsa di beberapa spot. Kenaikan harga sembako disebabkan memang kebutuhan yang agak meningkat, tapi biasanya bersifat temporer. Kalau kebutuhan masyarakat turun biasanya harga kembali normal,” ucapnya.

Untuk pasokan sendiri sebutnya tergantung dengan kebutuhan permintaan. Kalau cukup manfaatkan yang lokal. Kalau kurang  maka didatangkan dari luar daerah seperti dari Medan, Sumatra Utara (Sumut). Ia juga mengakui kalau stok kebutuhan di Rohil masih sangat cukup dan diyakini akan terpenuhi hingga lebaran Idul Fitri mendatang.  “Memang harga terjadi kenaikkan sedikit, akan tetapi untuk kebutuhan sangat cukup karena kebutuhan itu terus masuk setiap pekannya secara kontiniu,” jelas Sukma.

Mantan kepala Bapedal Rohil itu juga menyebutkan kenaikan harga dikarenakan hukum pasar yang salah satunya tingginya permintaan. “Yang jelas bahan pokok yang berasal dari Sumut terjadi kenaikan. Apalagi semenjak terjadi erupsi Gunung Sinabung tahun lalu. Namun demikian, sejumlah sembako lainnya baik lokal maupun dari sumatra Barat (Sumbar) saat ini harganya masih  terjangkau dan tidak mencekik masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu pantauan wartawan di beberapa pasar tradisional di Bagansiapiapi memang terjadi kenaikan harga sembako diantaranya beras cap payung yang sebelumnya Rp12.000/kilogram menjadi Rp13.000, beras srikuning yang sebelumnya Rp9000 menjadi Rp10.000, tepung terigu sebelumnya Rp9000 menjadi Rp10.000, gula pasir Rp13.000 menjadi Rp14.000, gula merah Rp20.000 menjadi Rp22.000.

Kemudian Migor Bimoli Rp15.000 menjadi Rp16.000, susu cap bagus Rp9000 menjadi Rp10.000, telur ayam ras Rp1.100/butir menjadi Rp1.200/butir, telur ayam kampung Rp2.500/butir menjadi Rp3000/butir, telur bebek Rp1.500/butir menjadi Rp2000/butir, Wortel Rp12.000 menjadi Rp14.000, Kelapa Rp4000 menjadi Rp5000/buah, Daging ayam kampung Rp45.000 menjadi Rp50.000, Daging ayam ras Rp28.000 menjadi Rp32.000, Ikan tongkol Rp18.000 menjadi Rp25.000 dan ikan Nila Rp20.000 menjadi Rp30.000.

( tintariau.com/Jum’s)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini