TNI AU: Penyebab pesawat Hercules jatuh ‘diduga faktor cuaca’

0
778

TINTA RIAU.COM Jakarta – Insiden jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Provinsi Papua diduga disebabkan oleh cuaca, kata Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Muda TNI Hadiyan Sumintaatmadja.

Dalam keterangan kepada wartawan, Marsda Hadiyan mengatakan menara pengendali lalu lintas udara di Lanud Wamena dapat melihat pesawat tersebut di kejauhan sebelum melakukan pendaratan. Namun, pada pukul 06.09 menara kehilangan kontak dengan pesawat.”Perkiraan awal, kecelakaan ini terjadi karena cuaca. Ada kabut di landasan,” kata Marsda Hadiyan.

Seusai mengemukakan hal ini, dia buru-buru menambahkan, “Tapi ini jangan dijadikan patokan karena dalam kecelakaan pesawat ada lima faktor yang harus diinvestigasi dan dianalisa, yakni manusia, material, media, misi, manajemen,” katanya.Menurutnya,

TNI AU sudah mengirimkan tim investigasi untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat. “Kita sudah mengirimkan tim investigasi. Sekarang sudah berada di lokasi Panglima Komando Operasi AU II, Marsekal Muda Umar Sugeng. Investigasi akan memakan waktu, tidak akan cepat.”

Perwira yang juga menjabat Ketua Dewan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU ini menegaskan bahwa pesawat Hercules C-130 dengan nomor penerbangan A-1334 layak terbang.”Pesawat ini layak terbang, masih punya sisa jam terbang untuk pemeliharaan berikutnya kurang lebih 69 jam terbang lagi,” tukasnya.

Misi latihan

Marsda Hadiyan Sumintaatmadja mengatakan pesawat tersebut sedang latihan dalam rangka peningkatan kemampuan penerbang dari co-pilot menjadi kapten pilot.

Meski demikian, dia tidak menepis keterangan yang beredar bahwa pesawat itu juga mengangkut sembako dan bahan bangunan seberat 12 ton.

“Pemerintah daerah Papua meminta sembako dan bahan bangunan diangkut dengan pesawat kita. Itu resmi, dalam rangka membantu pembangunan di daerah. Setahu saya hanya semen,” ujar Marsda Hadiyan.

Pesawat Hercules C-130 milik TNI AU yang jatuh dalam penerbangan dari Timika menuju Wamena ditemukan di Gunung Lisuwa, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya.

Terdapat 12 personel TNI AU dan seorang petugas radar di dalam pesawat yang meninggal dunia. Mereka telah dievakuasi ke Lanud Wamena.

Insiden jatuhnya pesawat TNI dan Polri beberapa kali terjadi. Pada 4 Desember lalu, pesawat M-28 Skytruck milik Polri jatuh di wilayah perairan Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, sehingga menewaskan 13 personel.

Peristiwa paling fatal terjadi pada Juni 2015 lalu. Ketika itu, pesawat Hercules milik TNI AU jatuh di daerah permukiman Kota Medan dan menewaskan lebih dari 100 orang, termasuk puluhan warga setempat.

(BBC INDONESIA )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini