DUMAI TINTARIAU.COM , Senin, 16 Juni 2025 – terkait berita yang Judul ” Diduga Kepsek SMPN 14 Dumai Mark Up Perpisahan Dari Anak Didik Dan Baju Seragam Majelis Guru. Yang tayang ( 26 Mei 2025 ).
Rudi Chandra selaku Kepala Sekolah SMPN 14 Dumai mengklarifikasi , Sebelum nya saya terimakasih sama ibu, di samping itu saya mengungkapkan kekecewaan saya karena secara etika jurnalistik bahwasanya berita itu harus berimbang.
Terkait yang di berita kan kepada kami bahwasanya kami memungut uang perpisahan kesiswa yang diduga mark up di berita itu sebenarnya kami sudah mempertimbang untuk seminim mungkin dari yang sebelumnya sebesar Rp 300.000.
Terkait anggaran untuk ibu ketahui dalam menghitungnya tidak mungkin menyusun anggaran nya pas pasan, karena kita mengantisipasi ketika harga harga pada naik.
Rudi mengatakan ” Uang dari hasil perpisahan itu ada orang tua murid tidak ikut kumpul dari total keseluruhannya 50 juta lebih, yang terkumpul hanya sekitar 43 jutaan , kami harus mensiasatin uang ini harus cukup.
Rudi menjelaskan lagi ” Terkait tenda itu bisnis milik orang tua guru harganya pun tidak sesuai yang ibu sebut kan.
Rudi juga mengakui bahwasanya SMPN 14 Dumai memiliki Sound system sendiri namun dalam kegiatan seni di SMPN 14 Dumai ini tidak bisa di samakan seperti orgen yang di pesta pesta atau yang di kampanye yang seperti ibu sebukan itu tidak bisa, karena anak-anak kami tampil seperti Orkestra.
Di samping itu membutuhkan Mic yang banyak, butuh stand mic, butuh sound system yang lebih besar tidak seperti keyboard, terus kami menambah Speaker aktif nya dua, terus kita menambah microphone kabel, agar anak anak bisa bermain biola, drum dan lain sebagainya.
Rudi bahkan mengatakan ” Bahwa uang untuk sewa sound system itu tidak cukup untuk membeli alat alat tersebut, alat alat yang saya sebutan tadi saya beli sebagi tambahan alat yang kurang untuk acara perpisahan.
Saat di tanya wartawan kalau memang uang 3 juta itu untuk membeli alat-alat, kenapa di RAB nya bapak buat sewa senilai 3 juta, Rudi terdiam.
Saat di tanya terkait kursi kenapa harus menyewa tidak menggunakan kursi yang ada di sekolah, Rudi diam saja. Dalam penjelasan nya kepada wartawan Tintariau terkait pelaksanaan perpisahan di SMPN 14 Dumai,
Rudi mengatakan ” Memang dalam aturannya perpisahan tidak boleh dilakukan, namun kami mengikuti surat edaran dari dinas yang mengatakan perpisahan tidak boleh di lakukan di Hotel , hanya boleh di lakukan di sekolah, ucap Rudi.
( Redaksi TR / Sri.N )