Kejagung Tetapkan Wilmar, Musim Mas dan Permata Hijau Tersangka Korporasi Migor

0
20

JAKARTA TINTARIAU.COM Jumat , 15 Juni 2023 – Perusahaan Wilmar Group, Musim Mas Group dan Permata Hijau Group resmi jadi tersangka korporasi minyak goreng. Penetapan ini dilakukan oleh penyidik JAM Pidsus Kejagung setelah korupsi persetujuan ekspor minyak sawit mentah dan produk turunannya inkrah di Mahkamah Agung, Kamis (14/06/2023) di Jakarta.

“Berdasarkan putusan MA yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap dan inkrah pada perkara minyak goreng, penyidik Kejaksaan Agung pada hari ini juga menetapkan tiga korporasi sebagai tersangka,” ujar Kapuspenkum Kejaksaan Ketut Sumedana.

Dia menjelaskan ketiga perusahaan tersebut terbukti dalam perkara ini berdasarkan putusan MA yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap menimbulkan kerugian negara sebesar Rp6,47 triliun.

“Terbukti bahwa perkara yang sudah inkrah ini adalah aksi dari tiga korporasi ini. Maka pada hari ini juga kami tetapkan tiga korporasi tersebut sebagai tersangka,” kata Ketut.

Sebelum ditetapkan tersangka, penyidik Jampidsus sudah melakukan penyidikan khusus terkait perkara korupsi persetujuan ekspor minyak sawit mentah dan produk turunannya, termasuk minyak goreng tersebut.

Dalam perkara tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya pada Januari 2021 sampai Maret 2022, telah selesai disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan telah berkekuatan hukum tetap (inkrah) di tingkat kasasi.

Lima terdakwa telah dijatuhi pidana penjara dalam rentang waktu 5 hingga 8 tahun. Mereka masing-masing mantan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indra Sari Wisnu Wardhana, anggota tim Asisten Menko Bidang Perekonomian Lin Chen Wei, Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia Master Palulian Tumanggor, Senior Manager Corporate Affair PT Victorindo Alam Lestari Stanley MA, dan GM Bagian General Affair PT Musim Mas Pierre Togas Sitanggang.

Dalam putusan perkara ini, terdapat satu hal yang sangat penting, yaitu majelis hakim memandang perbuatan para terpidana adalah merupakan aksi korporasi.

Oleh karena itu, majelis hakim Pengadilan Tipikor menyatakan bahwa yang memperoleh keuntungan ilegal adalah korporasi (tempat para terpidana bekerja) sehingga korporasi harus bertanggungjawab.

Untuk diketahui, ketiga perusahaan raksasa tersebut memiliki unit usaha terbesar di Dumai dan Riau. Wilmar Group mengelola Kawasan Industri Dumai (KID), Permata Hijau dengan unit usahanya PT Nagamas Palm Oil (NPO) serta Musim Mas yakni PT Inti Benua Perkasa (IBP). Ketiga perusahaan berada di wilayah pelabuhan Pelindo Dumai.

( Redaksi TR / Sri.N / Andrie Wahyu Setiawan,Sh.,S.Sos.,MH.)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini