Dapat Info Belum Maksimal Dimanfaatkan, Bupati Inhil Tinjau Peralatan Kelapa Terpadu di Dua Kecamatan

0
628

Indragiri Hilir tintariau.com.Tembilahan Senin, 30/07/2018 – Bupati Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau Drs HM Wardan MP meninjau alat pengolah kelapa terpadu di Desa Pulaupalas Dusun Sungaisirih Kecamatan Tembilahan Hulu dan Desa Sungaiara Kecamatan Kempas, Senin (30/7/2018).

Dalam peninjauan tersebut Bupati didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Inhil H T Juhardi, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Inhil H Kuswari, Camat Tembilahan Hulu M Nazar, sejumlah pejabat eselon di lingkungan pemkab Inhil, serta awak media.
Saat diwawancarai, bupati mengatakan bahwa dirinya sengaja melakukan peninjauan terhadap alat-alat pengolahan kelapa tersebut. Hal tersebut dilakukannya karena beberapa waktu lalu ia mendapat informasi belum maksimalnya pemanfaatan alat-alat tersebut.

Diakuinya bahwa alat-alat pengolahan kelapa terpadu itu merupakan bantuan dari Kementerian Desa pada tahun 2017 lalu. Selaku Pemerintah Kabupaten Inhil ia sangat menyayangkan alat-alat tersebut belum difungsikan secara maksimal.

”Hari ini saya memang memfokuskan ingin memantau dan melihat beberapa peralatan yang sudah disediakan. Tadi kan kita melihat yang ada di lokasi Pulaupalas memang sudah lama sekali kita programkan sejak tahun 2014 tapi belum berfungsi. Dan saya berikan waktu selama satu bulan ini semoga bisa difungsikan. Saya minta kepada camat dan kepala desanya dipanggil lagi kelompok-kelompok tani yang sudah ditetapkan kemarin.

Namun kalau mereka tidak mampu, ganti dengan orang lain ataupun nanti saya pindahkan kepada kecamatan yang memang bisa mengoperasikannya. Karena sayang sekali, alat itu bukan lagi harga sepuluh atau dua puluhan juta mungkin sudah sampai ratusan juta aset yang sudah dikeluarkan tapi tidak berfungsi,” paparnya.
Diungkapkan Wardan bahwa alat-alat tersebut berupa alat pengolahan minyak putih.

“Tapi di Kempas ini ada juga alat untuk pengolahan sabut dan pengolahan tempurung jadi arang. Jadi ke depan alat-alat ini harus difungsikan karena masyarakat merasakan betapa anjloknya harga kelapa. Dengan memaksimalkan ini sudah ada upaya yang kita lakukan. Kalau ini sudah dapat berfungsi dan mendapat hasil yang baik maka akan kita kembangkan ke kecamatan-kecamatan lain sehingga upaya kita untuk memperbaiki dan meningkatkan harga kelapa bisa kita lakukan,” harap orang nomor satu di Negeri Hamparan Kelapa Dunia ini.

Menurutnya dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan harga kelapa dibutuhkan sinergitas antar organisasi perangkat daerah (OPD).
“OPD harus saling bahu membahu, tidak bisa hanya satu OPD saja. Di sini butuh peran dan kerjasama antara Disperindag, Dinas Koperasi, DPMD, Perkebunan dan OPD lain yang berkaitan,” tandasnya.

Bupati Wardan juga berencana akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi terkait operasi alat-alat pengolahan kelapa terpadu tersebut.
Di sela peninjauan, bupati dan rombongan beristirahat dan disuguhkan kelapa muda oleh warga Dusun Sungaisirih.

( Redaksi / ADV / indra )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini